Donor Darah Insan Dengan Binatang Berakibat Fatal, Begini Sejarah Donor Darah

Admin October 16, 2021

Donor Darah Manusia dengan Hewan Berakibat Fatal Donor Darah Manusia dengan Hewan Berakibat Fatal, Begini Sejarah Donor Darah
- Donor darah yang kita kenal kini ini ternyata berasal dari banyak pengorbanan dan observasi yang panjang. Sebelum ditemukannya kelompok darah A, B, AB, dan O, ternyata dokter zaman dahulu pertama kali menerapkan donor darah pada sesama hewan. Lalu setelah itu mereka juga menjajal donor darah dari binatang ke insan yang pada karenanya berakibat fatal.


Lalu bagaimana donor darah yang kita temui kini sanggup berhasil? Berikut sejarah donor darah yang jarang dikenali oleh banyak orang.

Sejarah donor (transfusi) dimulai pada kala ke-16, tepatnya pada tahun 1616 dimana Wiliam Harvey sang dokter dari Inggris menerima sirkulasi darah insan yang lalu dipublikasikan pada tahun 1628.

Pada tahun 1665, Richard Lower seorang dokter dari Inggris berhasil melakukan transfusi darah antar binatang (anjing dengan anjing).

Di tahun 1667, Jean Baptise Denis (Perancis) dan Richard Lower (Inggris) melakukan transfusi darah di tahun yang sama. Mereka melakukan transfusi darah pada insan dengan menggunakan darah domba yang berakibat fatal.

Seorang dokter kandungan Inggris, James Bundlell melakukan transfusi darah pertama antar manusia. Pada 10 pasien pertama yang melakukan transfusi darah 5 orang berhasil. Transfusi darah tersebut dijalankan pada pasien yang mengalami Postpartum Hemorrhage (Perdarahan pasca melahirkan).

Pada tahun 1840, transfusi darah lengkap dijalankan untuk pengobatan Hemophilia dan dinyatakan sukses.

Tahun 1873-1880 Dokter dari Amerika Serikat menjajal untuk melakukan transfusi susu pada sapi, kambing dan manusia.


Tahun 1884, Cairan Saline dipakai untuk mengambil alih susu selaku “Pengganti Darah” seiring dengan meningkatnya reaksi transfusi akhir susu.

Pada tahun 1901, Seorang dokter dari Austria yang berjulukan Karl Landsteiner menerima 3 jenis kelompok darah insan yaitu A, B dan O.

Di tahun berikutnya yaitu 1902, Alfred Decastello dan Adrianmo Sturlli menerima kelompok darah yang ke-4 yaitu AB.

Udwing Hektoen menyarankan biar keamanan dalam transfusi darah mesti diitngkatkan dengan Cross-Matching (mencocokkan/uji silang) darah antara donor dengan pasien untuk menangkal terjadinya reaksi transfusi. Reuben Ottenberg melakukan transfusi darah pertama dengan uji silang apalagi dahulu dan juga pencocokan kelompok darah (1907). Pada tahun yang sama, kelompok darah O dinyatakan selaku darah universal.

Tahun 1914, Adolf Hustin menerima bahwa Na Citrate (Sodium Sitrat) sanggup dipakai selaku antikoagulan sehingga sanggup disimpan dan dipakai di medan perang.

Tahun 1932 bank darah pertama kali diresmikan di Leningrad, Rusia.


Pada tahun 1939-1940 Golongan darah Rhesus didapatkan dan pahami bahwa Rhesus ialah salah satu penyebab terjadinya reaksi transfusi. Golongan darah Rhesus (Rh) didapatkan oleh Karl Landsteiner, Alexander Weiner, Philip Levine dan R.E. Stetson.

Pada tahun 1940, Amerika Serikat melakukan donor darah nasional. Charles R. Drew, MD melakukan aktivitas pemisahan darah pertama untuk menyembuhkan korban perang Inggris yang dinamai “Plasma For Britain

Tahun 1943 J.F Loutit dan Patrick L. Mollison memperkenalkan antikoagulan ACD.

Robin Coombs, Arthur Mourant dan Rob Race menerima Human Globulin (Coomb’s Test). Human Globulin digunakan untuk mengidentifikasi antibodi inkomplit. Pemeriksaan tersebut lalu disebut selaku Antiglobulin Test.

Tahun 1947 investigasi Syphilis dan investigasi kelompok darah ABO dijalankan pada tiap unit darah.

Di tahun 1950, kantong plastik pertama kali dipakai untuk pengambilan darah selaku langkah-langkah keamanan juga selaku pengganti botol beling yang lebih gampang pecah dalam penyadapan maupun penyimpanan darah. Penggunaan kantong plastik diperkenalkan oleh Carl Walter dan W.P Murphy.

Pada tahun 1954 Cryoprecipitate AHF dipakai pada penderita hemophilia.

AABB (The American Assosiation of Blood Bank)  menjadi komite dalam inspeksi maupun pengukuhan untuk memonitor persyaratan pelayanan bank darah di tahun 1957.

Di tahun 1961 Platelet Concentrate dikenali sanggup meminimalisir perdarahan pada penderita kanker.
Di tahun 1964 Plasmapheresis diperkenalkan selaku penyadapan plasma utnuk keperluan fraksionasi.

Tahun 1970, Bank darah menggerakkan metode donor sukarela.

Tahun 1971, Pertama kali dilakukannya test HBsAg (Hepatitis B Surface Antigen) pada darah donor.

Di tahun 1972, metode apheresis pertama kali diperkenalkan untuk pengambilan satu elemen darah dan mengembalikan kembali elemen yang tidak diperlukan.

Pada tahun 1981, AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) ditemukan.

Pada tahun 1985, skrining test untuk AIDS dijalankan untuk pertama kalinya dijalankan dan diimplementasikan pada bank darah.

Pemeriksaan Hepatitis C dijalankan pada tahun 1990.

Di tahun 2000, NAT (Nucleic acid Amplification Test) dijalankan untuk mendeteksi virus HIV dan Hepatitis C.

Sepanjang itu dan cuma sejarah transfusi? Mana sejarah transfusi di Indonesia?? Nanti penulis pisah yha, untuk sejarah transfusi darah di Indonesia.

Sumber:
  • http://www.aabb.org/tm/Pages/highlights.aspx
  • http://www.sciencedirect.com/sience/article/pii/S1201971213003081
  • http://www.ibms.org/go/nm:history-blood-transfusion
  • http://www.standfordcenter.org/a-brief-history-of-bloodtransfusion-through-the-years
  • http://www.redcrossblood.org/donate-blood/blood-donation-process/what-happens-to-donated-blood/blood-transfusion/history-blood-transfusion
Previous
Next Post »
0 Komentar

Note: Only a member of this blog may post a comment.