Terjemahan Dongeng The Wolf And The Stork (Penjelasan + Kesimpulan)

Admin August 16, 2021

Terjemahan Cerita The Wolf and The Stork Terjemahan Cerita The Wolf and The Stork (Penjelasan + Kesimpulan)
THE WOLF AND THE STORK

There was once a wolf who felt so hungry. He gulped down all his food as though his life depended on   it. No wonder he had a chicken bone stuck in his throat! Luckily for him, a stork who happened to be passing nearby, heard his shrieks of pain, and she stopped, always ready to help wherever she could.

Just one look was enough for her to guess what had happened. At once, without saying a word or wasting anytime she site to work. It was going to be a very long and a very difficult job. But how could the stork help the greedy wolf?

At last, with the aid of her long beak, she got hold of the bone and pulled it out of the wolf’s throat.

Now, any other animal would have been glad to pay the stork for what she did. And, when the wolf began walking away, without even thanking her, she said as much. “You think I would pay you?” cried the wolf, finding his voice. “After digging into my throat with your long beak? You should be glad I don’t eat you, you ungrateful bird! Go away, and don’t get under my paws again!”


 TERJEMAHAN 

SERIGALA DAN BANGAU

Pernah ada serigala yang merasa sungguh lapar. Dia menelan semua makanannya seolah-olah hidupnya bergantung padanya. Tidak heran tulang ayamnya tersangkut di tenggorokannya! Beruntung baginya, seekor bangau yang kebetulan melalui di dekatnya, mendengar jeritan kesakitannya, dan ia berhenti, senantiasa siap menolong di mana pun ia bisa.

Hanya satu tatapan saja sudah cukup baginya untuk menebak apa yang sudah terjadi. Sekaligus, tanpa mengucapkan sepatah kata pun atau mencampakkan waktu ia eksklusif bekerja. Itu akan menjadi pekerjaan yang sungguh panjang dan sungguh sulit. Tapi bagaimana bangau sanggup menolong serigala yang rakus?

Akhirnya, dengan pemberian paruhnya yang panjang, ia memegang tulang itu dan menariknya keluar dari tenggorokan serigala.

Sekarang, binatang lain akan bahagia mengeluarkan duit bangau untuk apa yang ia lakukan. Dan, ketika serigala mulai pergi, bahkan tanpa berterima kasih padanya, ia berkata sebanyak itu. “Kamu pikir saya akan membayarmu?” teriak serigala, menerima suaranya. “Setelah menggali tenggorokanku dengan paruh panjangmu? Kamu sebaiknya bahagia saya tidak memakanmu, dasar burung yang tidak tahu berterima kasih! Pergi, dan jangan berada di bawah kakiku lagi! "


 PENJELASAN 
Paragraf pertama menerangkan permulaan peristiwa ketika tulang tersangkut di tenggorakan serigala dan ketika bangau tidak sengaja menyaksikan peristiwa itu.

Paragraf kedua menerangkan bahwa bangau berupaya menolong serigala secara spontan. Artinya cuma dengan menyaksikan kejadian, tanpa berkata apa-apa, tanpa mencampakkan waktu, dan tanpa mempertimbangkan keamanan dirinya alasannya serigalah kondang binatang yang buas yang sanggup saja mengkonsumsi bangau sehabis dibantu. Saking bangau memiliki sifat baik yang bahagia menolong tanpa pandang bulu.

Paragraf ketiga menerangkan peristiwa ketika tulang yang sangkut sukses di keluarkan dari tenggorokan serigala.

Paragraf keempat menggambarkan bahwa serigala angkuh dan tidak mau berterima kasih padahal sudah dibantu dalam kesulitan. Serigala tersebut malah membolak balikkan fakta dengan menuduh bangau yang tidak tahu berterima kasih alasannya serigala tidak memakannya. Setelah itu serigala menghalau bangau mudah-mudahan secepatnya pergi.


 KESIMPULAN 
Dari dongeng di atas sanggup ditarik kesimpulan bahwa kita mesti menjiplak perilaku bangau, merupakan mau menolong orang lain yang dalam kesusahan tanpa perlu menatap siapa dia.

Ingat kata pepatah, apa yang kita tanam itulah yang mau kita tuai nanti.

Berbuat baik, akan dibalas dengan kebaikan dan tidak mesti mesti dari orang yang kita tolong. Bisa jadi dukungan itu sanggup tiba dari orang lain yang tidak kita kenal.

Selain itu, kita dilarang mirip serigala. Sudah ditolong malah tidak bersyukur dan tidak berterima kasih. Ingat, keangkuhan cuma akan merugikanmu dan mempermalukanmu sebuah ketika nanti.

Bahkan di dalam agama, keangkuhan itu diumpamakan api yang mengkonsumsi kayu bakar. Artinya keangkuhan akan meniadakan nilai kebaikan yang pernah kita perbuat sebelumnya. Semoga goresan pena ini bermanfaat.
Previous
Next Post »
0 Komentar

Note: Only a member of this blog may post a comment.