Saifulah.id - "Oknum" yakni kata yang sering kita dengar di dalam pemberitahuan dan di dalam laporan urusan kepolisian. Banyak orang tidak tahu arti kata dan penggunaan kata oknum, sehingga terjadi kesalahan pahaman dalam menterjemahkan definisi kata oknum itu sendiri.
Arti Kata "Oknum"
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Oknum artinya:
- Penyebut diri Tuhan dalam agama Katolik; pribadi: kesatuan antara Bapak, Anak, dan Roh Kudus selaku tiga -- keesaan Tuhan;
- Orang seorang; perseorangan;
- Orang atau anasir (dengan arti yang kurang baik): -- yang bertindak adikara itu telah ditahan.
Penjelasan Lengkap Makna Kata "Oknum"
Secara etimologi, oknum sanggup diartikan dengan lengkap selaku berikut:
Oknum yakni istilah untuk orang yang melakukan langkah-langkah menyimpang yang tidak cocok dengan aturan, tugas, dan sopan santun profesi serta tidak mewakili sifat institusi atau forum yang menaunginya.Setiap perbuatan negatif seseorang yang menyimpang dari hukum profesi yang diemban disebut oknum sebab melakukan langkah-langkah diluar kewajaran dan tidak diajarkan oleh instansi terkait.Kata oknum di cantumkan ke seseorang untuk mengisyaratkan bahwa sikap yg dijalankan melanggar kode etik dan tidak cocok dengan kiprah & tanggung jawab yang seharusnya.Kata oknum wajib di cantumkan ke setiap orang yang bertingkah menyimpang yang tidak cocok dengan prinsip forum / institusi.
Artinya oknum memang telah sebaiknya disematkan terhadap orang yang berbuat salah yang berada diluar koridor forum / institusi.
Meskipun seseorang mengenakan seragam suatu instansi, tetapi apabila perbuatannya tidak merefleksikan sikap instansi terkait yang seharusnya, maka orang tersebut sanggup disebut oknum.
Kata oknum banyak dipakai di dalam pemberitahuan yang membahas ihwal pelanggaran sikap individu yang berlainan dengan kewajiban, tugas, dan tanggung jawab pekerjaan.
Mirisnya anak zaman suka protes, "Kenapa setiap ada polisi / pejabat melakukan pelanggaran senantiasa disebut oknum? Mengapa tidak disebut polisi atau profesinya saja?"
Itu semua sanggup terjadi sebab tidak paham arti kata, cara penggunaan kata, dan definisi kata secara benar.
Makanya kita dituntut untuk mencar ilmu dengan benar. Belajar dari guru agar memperoleh sanad ilmu, bukan rebahan sambil komen di sosmed, padahal di sekolah suka tidur di kelas dikala guru mengajar.
Kalau tak punya guru, boleh cari di Google, tetapi mesti cerdas menyeleksi mana website yang berbobot dan mana situs yang abal-abal alias asal posting dan tidak memberi klarifikasi lengkap.
Definisi suatu kata tidak cukup diartikan secara terminologi, namun juga diartikan secara etimologi.
0 Komentar
Note: Only a member of this blog may post a comment.